Senin, 24 Oktober 2011

Unnes Peringkat Ke-32 Dunia Green Campus

0 komentar

Tak percuma Universitas Negeri Semarang (Unnes) mendeklarasikan diri sebagai universitas konservasi. Berdasarkan rilis UI GreenMetric World University Ranking, 16 Desember lalu, universitas yang berpusat di kampus Sekaran Gunungpati Semarang ini berada pada peringkat ke-32 dunia.
Di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Unnes bahkan berada posisi teratas. Tempat terdekat diduduki oleh Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang bercokol pada posisi ke-51 dengan skor 5.359,62 dan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada urutan ke-65 (4.811,45). Selain Unnes, tak ada satu pun perguruan tinggi di Jawa Tengah yang masuk orbit “95 besar”.
Meski demikian, di seluruh Indonesia, Unnes berada di bawah “bayang-bayang” Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Bengkulu.
Hasil selengkapnya dapat dilihat disini.
Read More..

Minggu, 23 Oktober 2011

Unnes Sebagai Kampus Konservasi

0 komentar

Ditinjau dari sisi geografis, Unnes terletak di daerah pegunungan dengan kondisi topografi yang beragam. Secara administratif, Unnes termasuk wilayah kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Wilayah ini merupakan kawasan yang berfungsi sebagai area resapan air, guna menjaga siklus hidrologi dan penyedia air bagi kehidupan Kota Semarang yang berada di daerah lebih rendah. Menurut Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2000 – 2010, Kecamatan Gunungpati berada pada Bagian Wilayah Kota (BWK) VIII dengan luas 5.399,085 ha. BWK VIII, berfungsi sebagai pusat: (1) Konservasi; (2) Pertanian: (3) Perguruan Tinggi; (4) Wisata/Rekreasi; (5) Campuran Perdagangan dan Jasa, Permukiman; (6) Permukiman.
Lokasi Kampus Unnes berada di daerah perbukitan dan dikelilingi beberapa tipe habitat antara lain: hutan, sawah, ladang, kebun campuran, dan permukiman. Potensi ini memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) baik flora maupun fauna yang relatif tinggi. Kawasan perbukitan ini juga sangat mungkin dimanfaatkan dan didayagunakan untuk mengembangkan sumber-sumber energi terbarukan seperti air, angin dan sinar matahari.
Menghadapi pesatnya pembangunan, kemajuan ilmu dan teknologi, serta pemanasan global (global warming), selayaknya keberadaan kawasan konservasi yang ada di Kampus Unnes dan sekitarnya juga turut diperhatikan, karena keberadaan kawasan tersebut dipastikan dapat menjaga keseimbangan ekosistem. Kawasan konservasi semacam ini dapat dikembangkan pada skala yang lebih kecil. Dengan memperhatikan letak, topografi, dan potensi keanekaragaman hayati di Kampus Unnes dan sekitarnya, Unnes sesungguhnya lebih dari layak untuk menjadi contoh dan referensi kawasan konservasi di Kota Semarang. Selama ini Unnes sudah melaksanakan serangkaian program penghijauan terpadu baik di kampus, dan berbekal pengalaman serta komitmen ini Unnes perlu untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi universitas berwawasan konservasi.

Beberapa program yang telah dilakukan Unnes dalam upaya menjadi sebuah universitas konservasi antara lain adalah pengembangan ”Taman Keanekaragaman Hayati” (Taman Kehati). Program ini meliputi sejumlah aktivitas yakni penghijauan, pemilahan sampah organik dan non organik, dan pengelolaan sampah organik menjadi kompos. Selain itu juga mencakup program penanaman tanaman obat, tanaman buah, tanaman langka, dan tanaman koleksi taksonomi serta melakukan inventarisasi awal flora-fauna khususnya burung dan kupu-kupu, penangkaran kupu-kupu; serta melakukan pendidikan konservasi.

Cita-cita menjadi sebuah ”Universitas Konservasi” bagi Unnes untuk jangka panjang perlu dikembangkan. Hal ini untuk menjaga keseimbangan tata guna lahan seiring dengan pembangunan  sarana dan prasarana kampus agar tidak terjadi kerusakan lingkungan serta terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati dan keseimbangan ekosistem. Guna mewujudkan Unnes sebagai “Universitas Konservasi” maka pada Tahun 2009 ini, telah terbentuk tim khusus yang merancang “Penyusunan naskah akademik Pengembangan Unnes sebagai Universitas Konservasi” sebagai pedoman kebijakan melaksanakan program-program konservasi di Kampus Unnes dan sekitarnya..

Dalam naskah ini yang dimaksud sebagai “Universitas Konservasi” adalah sebuah universitas yang dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi mengacu pada prinsip-prinsip konservasi (perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari) sumber daya alam dan seni budaya, serta berwawasan ramah lingkungan.

Penyusunan naskah akademik Pengembangan Unnes sebagai Universitas Konservasi ini bertujuan:

1.  Mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan pengelolaan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 tahun 1990, Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.

2.  Menjadikan Unnes sebagai acuan atau referensi universitas yang berwawasan konservasi di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang.

  1. Melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan sumberdaya alam secara lestari di lingkungan Unnes dan sekitarnya melalui kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian bagi terciptanya keseimbangan ekosistem yang ada di dalamnya.
Menumbuhkan sikap mental, perilaku, yang bertanggung jawab dan peran serta seluruh warga Unnes dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati dan pelestarian lingkungan serta seni dan budaya.
Read More..
 
Copyright 2011 @ Unnes :: Green Architecture & Transportation!
Design by Wordpress Manual | Bloggerized by Free Blogger Template and Blog Teacher | Powered by Blogger